ketika manusia jatuh cinta kamu akan seperti orang yang kerasukan sesuatu tidak perduli apakah kamu cinta monyet, cinta bertepuk sebelah tangan,cinta lokasi, cinta berbalas ataupun cinta-cintaan kamu akan merasakan seluruh tubuhmu seperti terendam oleh berbagai hormon kimia yang menyenangkan dan kamu terlihat seperti tidak biasanya.
penelitian menunjukan bahwa orang yang sedang jatuh cinta memiliki kandungan biokimia seperti orang yang mengalami gangguan obsesif kompulsif.cinta dianggap dapat membuat seseorang yang sehat jadi bertingkah memiliki penyakit patalogis.
cinta mengaktifkan area didalam otak yang terhubung dengan kenikmatan dan memicu dopamine sehingga seseorang mengalami energi yang intens, peningkatan fokus,halusinasi, kecerobohan dan keriangan yang tidak beralasan. makanya sebenarnya orang yang jatuh cinta sebenarnya orang yang paling sulit untuk dinasehati.
secara biologis, perasaan jatuh cinta itu perlahan-lahan memudar karena otak sekian lama mengadaptasikan diri dengan cekokkan dopamine sehingga tidak sesensitif dulu. makanya orang yang lama berpacaran akan mengalami kejenuhan.ini sama seperti orang yang sudah terbiasa minum alkohol lama-kelamaan kebal dan mampu bertahan minum tanpa mabuk.
"Kesamaan antara gairah cinta dan penyakit mental telah dicatat sejak zaman klasik. Orang Yunani kuno yang digunakan istilah 'Theia mania' (atau kegilaan dari para dewa) untuk menggambarkan penggulingan mendadak alasan yang berhubungan dengan jatuh cinta, dan prinsip-prinsip kedokteran Hipokrates menyediakan mekanisme yang menjelaskan mengapa pecinta rentan terhadap tekanan emosional. Menurut model humoural, jika cinta menjadi terlalu panas, cairan penting menguap menciptakan dingin, keadaan kering yang dikenal sebagai cinta melankolis. "
No comments:
Post a Comment